05 October 2011

Kesuksesan & Kebahagiaan

Lama gak nulis di blog ini bukan berarti gak ada yang terjadi dalam hidup saya. Belakangan saya terusik soal kesuksesan dan kebahagiaan. 

Sering kita dengar beberapa criteria yang dapat dikategorikan sebagai orang sukses. Jabatan uda top level management. Gaji uda gede. Rumah dan mobil uda tersedia. Hepi banget kayaknya ya. Tapi apa bener mereka uda bahagia ? Membanggakan sih iya, tapi kayaknya belum tentu bahagia.

Single kayak saya uda sering banget denger ‘aji mumpung’ karena berstatus single. Apalagi kalo denger dari orang-orang yang uda ‘terlanjur’ berumah tangga dan beranakpinak. “Kalo masih single mah enak !! Kalo gak betah dikerjaan bisa cao kapan aja. Gak usah mikirin beban hidup keluarga.” Atau “Mumpung masih single, masih bisa jalan-jalan kemana ajah. Ntar kalo uda merid, susah mau kemana-mana. Belom lagi kalo uda ada anak” Atau ‘kemumpungan-kemumpungan’ lainnya yang diperoleh dengan status single. 

Meskipun saya ngangguk-ngangguk  tersenyum mengiyakan, tapi hati kecil saya menolak. Rasanya mau teriak : emangnya gua gak nanggung emak gua ? emangnya gua mau jalan-jalan mulu, kagak investasi ? Elu tuh yang uda merid, enak !! Kagak pusing mikirin jodoh. Kagak pusing mikirin kapan kawin (umur uda hampir menuju kepala tiga nih…) kawin apa gak ya ? Cari duit yang getol, ya tau duitnya buat siapa. Ngurusin anak, suami.. cape tapi kok kayaknya seneng aja.

Yah, begitulah.. yang single sirik untuk punya pasangan. Yang berkeluarga, sirik akan kebebasan. Dimana menurut saya, yang uda merid itu uda gak punya lagi hak lagi untuk bicara : enak ya yang single bla bla bla.. Ya kalo masih sirikan ama kebebasannya si single, kenapa merid ? Kan pas merid, sadar penuh bahwa kamu uda bukan lagi satu orang, tapi dua orang yang menjadi satu. Jadi gak fair kalo  masih ngomongin soal kebebasan single.

Pernah denger cerita soal seorang single yang sukses mencapai posisi pekerjaan tapi belum merid ? atau sukses perusahaannya, tapi keluarganya berantakan ? atau single yang uda jalan-jalan keliling dunia, tapi masih aja sendiri ? Saya sih gak bilang kalau saya uda sukses banget. Tapi saya sudah bisa mencukupi kebutuhan saya sendiri tanpa kekurangan. Tapi kalau dengar kisah-kisah seperti itu, jujur aja saya takut sekali. Saya takut gak merid atau sukses tapi keluarganya berantakan.

 Saya tahu sih harusnya saya gak mikir seperti itu. Itu sama aja seperti mengutuk hidup saya sendiri. Lagipula, apa iya karena sukses terus kagak merid ? apa iya, karena sukses makanya keluarganya jadi berantakan ? gak kan ya.. makanya amit-amit deh.. semoga ketakutan saya ini tidak berkepanjangan. Dan saya bisa mengubah pola pikir saya.

Maka itu saya punya rumus kebahagiaan saya sendiri. Bahwa ternyata bagi saya kesuksesan bukanlah suatu kebahagiaan. Kesuksesan hanyalah bagian dari kebahagiaan, tapi bukan itu kuncinya. Kuncinya adalah kalau saya bahagia berarti saya sukses dalam hidup saya. 

Saya gak butuh kerjaan dengan posisi yang tinggi, gaji yang besar atau berbagai criteria sukses lainnya. Saya hanya ingin bahagia dengan memiliki sebuah keluarga  yang membuat hati saya adem. Gak neko-nekolah soal perekonomian keluarga.

Dengan membatin seperti ini, saya mengambil sisi positifnya. Dulu lagi masih tergabung dalam komunitas, saya harus menemukan apa panggilan hidup saya (berkeluarga, imam atau awam). Antara nebak-nebak, pengen tapi takut, saya masih suka ganti-ganti dan gak yakin. Tapi sekarang saya uda tau apa panggilan hidup saya. Yakni berkeluarga. Semoga kali ini gak salah dan Tuhan menghendakinya hahahaha

Dan pada akhirnya, karena tulisan ini hanyalah pikiran saya semata yang dibuat mendadak tanpa editing dan survey, kalau ada yang gak setuju…. Yuuuu mari… Mohon maaf dan terima kasih.

Salam

26 April 2011

Mencoba mendapatkan Rp. 5 M

Sepertinya kata-kata 'Program 5M' ini seolah tidak asing ya ? Ya, memang.. Saya juga sudah sering kali membacanya, hanya tak ambil gubris. Sampai suatu hari, postingan ini muncul juga dari status update akun facebook seorang teman saya. Saya buka link nya, dan saya baca-baca. Awalnya tidak percaya, namun saya konfirmasi dengan teman saya itu..

"Emang lu beneran uda dapet duitnya ?"
"Iya"
"Dapet berapa duit ?"
"Lumayan lah.. udah seminggu join, dapet Rp. 500.000,00. Langsung gua beliin buat stock dagangan gua deh"

Akhirnya saya mencoba berpikir positif dan kemudian bergabung dalam program ini. Hanya dengan modal Rp. 180.000 saja, saya mempunyai kesempatan untuk mendapatkan 5M. Toh Rp. 180.000 tidak akan membuat saya jatuh bangkrut. Balik modal ya syukur, kalau tidak ya sudahlah..

Tapi jangan dikira sistem ini bualan semata. Mana ada sih duit jatuh dari langit ? Tetap saja kita harus berusaha baru bisa berhasil. Perlu kerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Saya memang belum merasakan hasilnya. Maklum baru join sehari, sebelum saya posting di blog saya ini. Nanti kalau memang sudah merasakan hasilnya, saya akan posting kembali soal kesaksian saya mendapatkan 5M. Doakan saya ya hehe

Maka itu, monggo... silahkan.. dibaca dan dibuka link berikut untuk info lebih jelas dan detail.. Kalau tertarik, sangat dipersilahkan untuk bergabung hehe


 http://www.program5milyar.com/?id=jambuklutuk

27 February 2011

Can You Hear Me? - 들리나요 (Jang Geun Suk - Beethoven Virus)

Karena Beethoven Virus dan You're Beautiful

Oh.. setelah sekian lama meninggalkan blog ini, akhirnya saya mengisi kembali blog ini dengan apa yang ada dalam benak saya. Inspirasi kali ini muncul setelah saya menonton serial drama korea Beethoven Virus dan You’re Beautiful.. (Yaelah... film lama kaleeee !!) Buat yang membaca blog saya, mungkin mengira bahwa saya adalah penggila serial drama korea –setelah mengulas Princess Hours- tapi tidak loh.. Saya lebih suka nonton serial drama mandarin daripada korea :p

Kesan saya terhadap serial drama korea tidak lepas dari kisah cinta dua anak manusia yang salah satunya sakit kemudian meninggal. Atau kisah cinta yang gak pernah disetujui oleh kedua orang tua mereka. Tapi Beethoven Virus lain menurut saya. Latar belakang cerita yang berbeda dengan berbagai tokoh dan karakter dengan persoalannya masing-masing membuat cerita ini menjadi lebih kaya dan gak bosen buat ditonton. Pertama dan kedua kali saya nonton di salah satu stasiun televisi swasta. Sayangnya tidak mengikuti penuh, maka itu memutuskan beli dvdnya. Setelah megikuti dengan penuh, puas dengan ceritanya. Dan ternyata diputar ulang oleh stasiun televisi tersebut, dan saya masih saja menontonnya :D

Beethoven Virus
Beberapa scen yang membuat saya sangat tersentuh adalah karakter Kang Gun Woo kecil. Dia mempunyai kelapangan dada yang luar biasa. Bayangkan saja, Du Ru Mi wanita yang disukainya ternyata lebih memilih untuk menyukai orang lain yang notabene adalah guru dari Kang Gun Woo kecil itu sendiri, yakni Maestro Kang Gun Woo (namanya sama). Saat Kang Gun Woo kecil tahu hal ini, dia lebih memilih untuk menerima tulus ikhlas kekalahan pesonanya dengan Maestro Kang. Perilakunya, rasa hormatnya terhadap Maestro Kang tidak berubah.
Apalagi saat akhirnya Kang Gun Woo kecil menelepon Du Ru Mi untuk mengatakan ‘Maestro Kang juga menyukaimu’ kemudian menutup handphonenya dan berkata ‘OK. Begini juga baik’ lalu menangis.. Speechless saya lihatnya.. Rasanya ingin sekali memeluk pria itu dan berbagi kesedihannya dengan saya :D

Karakter Kang Gun Woo kecil memberikan contoh yang baik buat saya. Ketika dia mengalami sakit hati, bukan perasaan itu yang ia tunjukkan pada orang yang menyakitinya juga pada orang-orang sekitarnya. Ia tetap bersikap biasanya bahkan tidak memojokkan orang yang telah menyakitinya. Masih tetap bersikap seperti seorang teman, dan profesionalisme. Dia mampu mengendalikan perasaannya dan bisa bersikap objektif.

Sering kali kita lupa untuk bersikap seperti itu. Biasanya kita justru dikendalikan oleh perasaan kita. Ketika kita tersakiti, kita enggan untuk berbaikan dengan orang yang menyakiti kita. Benci. Atau dengan dalih perlu waktu untuk memaafkan. Kadang kala kita menjadi pengumpat dalam batin dan mendendam dengan ‘doa-doa serapah’ agar orang itu celaka 13. Atau kemudian mulai menyakiti diri kita sendiri dengan tidak makan atau melakukan hal bodoh lainnya. Daripada melakukan hal-hal bodoh lebih baik kita untuk belajar mengendalikan perasaan kita sendiri, sehingga bisa bersikap lebih bijak.

Satu scen lagi yang buat saya gregetan adalah saat Maestro Kang dan Du Ru Mi berpapasan –setelah mereka memutuskan bahwa mereka tidak mungkin bersama-, Maestro Kang mencegat wanita itu dan menggenggam erat tangannya, melepaskan kemudian berlalu tanpa mengutarakan sepatah kata pun. BBBAAAAHHHH... saya yang nonton pun gak ngerti tuh maksudnya apaan ?? Dan kemudian bertanya-tanya dalam diri ‘kenapa sih laki-laki suka kayak begitu ?? Buat cewek gak ngerti apa maksudnya dan maunya dia..’ huh... >_<

Maestro Kang & Du Ru Mi (gambar diambil dari youtube.com)

Well, serial drama korea inilah yang pertama kali membuat saya menonton sampai menggugah emosi. Sambil nonton, bisa sedih, bisa tenang menikmati musik klasik, dan kemudian mengumpat serapah buat karakter wanita itu :D Dan saya lebih mengakui, bahwa setelah saya menontonnya saya seperti kembali menjadi ABG –anak baru gede- hahaha Jujur saja, saya kurang menyukai pria-pria korea. Buat saya mereka cantik, bukan ganteng. Tidak ada aktor korea yang berkesan buat saya, sampai saya menemukan sosok Jang Geun Soek (Kang Gun Woo Kecil). Dia membuat saya benar-benar jatuh hati padanya.

Saya mencari tahu film apa saja yang ia mainkan dan ingin sekali menontonnya. Setelah tahu kalau ternyata dia penyanyi juga, saya mendownload semua lagu-lagunya. Suaranya lembut dan nyaman sekali di telinga saya. Beberapa lagu bernada hiphop, lalu terpikir oleh saya ‘jangan-jangan MV nya dia ngedance nih, pingin lihat ah..’ lalu saya pun mendownload MV nya, sayang kecewa.. Jang Geun Soek gak ngedance huhu OMG sadar saya ini sudah dewasa, tapi jadi seperti ABG gara-gara Jang Geun Soek wkwkwkwk
You're Beautiful

Lalu apa hubungannya dengan You’re beautiful ?? Well, saya masih bingung mengapa Park Shin Hye begitu digilai berpasangan dengan Jang Geun Soek dalam serial ini. Kenapa tidak Yoon Eun Hye saja ya, yang lebih cantik ?? Maaf ya untuk penggemar Park Shin Hye..
Park Shin Hyee & Jang Geun Soek
Alasan pertama saya nonton serial drama ini adalah karena dua orang teman sejawat di kantor saya sering membicarakan cerita ini dan saya hanya bisa duduk bengong karena belum nonton. Akhirnya saya memutuskan untuk nonton biar nyambung sama mereka. Dan ternyata oh ternyata, Jang Geun Soek kembali ada disini !! Tapi... jjjiiiiaaahhhh.. tatanan rambutnya aneh banget. Bandingkan saat dia bereperan sebagai Kang Gun Woo. Belum lagi sifat dan sikapnya yang agak-agak aneh hehe
Jang Geun Soek di Beethoven Virus
Jang Geun Soek di You're Beautiful



Di You’re beautiful ini sih belum ada scen yang menggugah hati, hanya saja ada satu cerita yang mengganjal buat saya. Kok bisa ada ya ibu di dunia ini yang tega meninggalkan anaknya demi mengejar mantan pacarnya, laku-laki yang dicintainya. Dan dengan tegas mengatakan pada anaknya, gara-gara dialah (anak), ibu tidak bisa menjadi istri sang mantan. Ini sangat gila buat saya... bukan menjadi suatu pilihan juga kalau harus ditiadakan anaknya kan ?? What a mother ??

Point dari serial ini adalah ‘kita adalah penonton’. Kadang penonton lebih jeli dari pada yang memainkan peran. Gregetan lihat Go Mi Nam. Padahal dia pernah bilang kalau dia ingin sekali menyukai bintang yang paling bersinar ini (Hwang Tae Kyung). Tapi seolah itu hanya kata-kata saja karena dia tetap tidak mengerti kenapa jantungnya berdebar ketika dia dekat dengan Hwang Tae Kyung. Hwang Tae Kyung sendiri mulai mencari jawaban mengapa dia sedih dan marah ketika Go Mi Nam sering kali bersama Shin Woo Hyung. Mereka gak paham dengan perasaan mereka sendiri. Yang tahu dan mengerti justru penonton.

Sama ketika hampir empat tahun yang lalu saya mengalaminya (duhh curcol..) . Saya cerita kepada teman saya soal pria yang bersikap baik kepada saya. Teman saya sudah mulai warning, pasti ada maksudnya. Saya tidak berfikir demikian dan tetap membiarkannya berjalan seperti itu. Kebaikan-kebaikannya terus saya terima karena saya pikir demikianlah adanya pria itu. Dan akhirnya terjadilah kisah cinta yang gak seharusnya terjadi. Guys, itulah pentingnya seorang sahabat. Dia bisa memberitahu kita apa yang sedang terjadi ketika kita asyik memainkan peran kita sendiri. Bedanya, di You’re Beautiful mereka happy ending, lah kisah saya boro-boro happy ending hehe

Yang kedua adalah, bahwa setiap orang berubah. Cinta mengubah mereka. Mengulang kembali Beethoven Virus. Musik Maestro Kang yang terkenal mengarah pada original klasik, berubah ketika hatinya menyukai Du Ru Mi. Saat ia mengetahui musiknya berubah, ia marah bukan kepalang. Parahnya, Maestro Kang segera menghampiri Du Ru Mi yang sebelumnya ia kirimi bunga. Bunga baru ditangan. Bunga di hati baru saja mengembang sudah diinjak layu oleh Maestro Kang. ‘Karena kau, musikku berubah’.

Karena cinta juga, Hwang Tae Kyung yang aneh itu mulai berubah hangat seperti manusia normal. Saya fikir, pengalaman tidak menyenangkan yang ia alami bersama ibunya mempengaruhi kepribadiannya. Tapi setelah ia jatuh cinta, Ia berubah. Itulah cinta.. So, love... please come into my life and changes me !!

Setelah menyaksikan dua serial drama tersebut, saya masih berpikir.. apakah pria-pria tipe seperti mereka masih ada di bumi Indonesia ini ? Saya rasa hanya ada dalam film.. Dan serial korea ini juga membuat saya berpikir untuk kursus bahasa korea dan cari kerja disana.. hmm, guys ada yang mau sharing, bagaimana rasanya kerja di Korea ???